Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Edi Mulyono, melakukan panen sekaligus mencicipi langsung hasil budidaya melon di area pertanian Wahana Asimilasi dan Edukasi (WAE) 2 Lapas pada Rabu (9/7). Momen ini menjadi bukti nyata keberhasilan program pembinaan kemandirian yang terus dikembangkan untuk memberdayakan warga binaan.
Budidaya melon merupakan salah satu inovasi dalam bidang pertanian hortikultura yang digagas Lapas sebagai bentuk pelatihan kewirausahaan berbasis potensi lokal. Tanaman ini dibudidayakan dengan sistem pertanian terbuka yang terpantau dan dirawat langsung oleh warga binaan kerja kemandirian di bawah bimbingan petugas pembina.
Kalapas Edi Mulyono menyampaikan apresiasinya atas semangat dan dedikasi para pembina dan warga binaan yang terlibat. “Kami sangat bangga bisa menyaksikan sendiri hasil kerja keras warga binaan. Melon ini tidak hanya tumbuh subur, tapi juga rasanya manis dan segar. Ini adalah hasil yang luar biasa,” ungkap Edi usai mencicipi hasil panen.
Plh. Kepala Seksi Kegiatan Kerja, M. Ridhoni, turut menyampaikan bahwa proses budidaya dilakukan dengan pendekatan edukatif dan aplikatif. “Kami terus membimbing warga binaan agar mampu mengelola pertanian modern meski di dalam Lapas. Ini jadi bekal wirausaha mandiri saat mereka kembali ke masyarakat,” jelas Ridhoni.
Panen melon ini juga merupakan bentuk nyata dukungan terhadap program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (ImiPas), khususnya poin ke-2 tentang pemberdayaan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan keterampilan yang dimiliki, warga binaan diharapkan mampu berkontribusi dalam pembangunan masyarakat pasca pembebasan.
Kegiatan ini menambah daftar keberhasilan Lapas Narkotika Karang Intan dalam mengembangkan berbagai program pembinaan kemandirian, selaras dengan tujuan Pemasyarakatan yang PASTI Bermanfaat untuk Masyarakat. (sbl)
